“,
Lubna... sekarang giliranmu bersih-bersih dapur ya? Kakak giliran bersih-bersih
rumah.” Kata Yumna kepada adiknya.
“,
aduh....kak. kenapa gag skalian kakak aja yang bersih. Lubna kan lagi sibuk nih
ngerjakan PR sekolah.” Sahut Lubna
“,
e e e... adikku mau belajar malas ya? Gag bisa itu dong. Kakak juga banyak PR
dari sekolah. Tapi Gag lupa tuh sama kewajiban seorang anak di rumah. Cepat gih
ke dapur.”
“,
iya deh kak....“ Kata Lubna dengan letihnya.
Sore itu, tinggallah seorang kakak dan
adik berdua di rumah. Yumna semakin semangat bersih-bersih rumah di temani
dengan alunan musik arabic dari Maher Zain yang begitu merdu. Ketika yumna
membuang sampah tiba-tiba ada dua orang pria melihat lapangan di dekat rumah
yumna. Kebetulan rumah yumna dekat dengan lapangan tersebut. tak sengaja yumna
mendengarkan perbincangan kedua pria tersebut.
“,
lihatlah, dik.. sampah berserakan di lapangan ini membuat pemandangan yang
tidak bagus. udah itu baunya tidak sedap.” Kata seorang pria
Pria yang satunya lagi menggunakan
sepeda hanya dengan menjawab senyuman. Yumna melihat pria bersepada itu dan
saling memandang. Yumna merasa ada yang aneh di hatinya ketika melihat mata
pria bersepada itu. Tidak banyak pikir, yumna langsung menundukkan pandangannya
dan segera masuk ke dalam rumahnya.
“,Astaghfirullah....
ada apa denganku ini.” Kata Yumna di dalam hati.
Malam
harinya setelah mengerjakan PR di sekolah, yumna menulis di buku harianya.
Minggu,
29 januari 2008
|
|
dear
diary...
tadi
sore aku melihat sosok pria yang membuat jantungku berdetak cepat. Perasaanku
malu untuk melihatnya kembali. Perasaaan ini tak pernah ku rasakan
sebelumnya. Tapi, berdasarkan buku yang pernah aku baca, perasaan itu adalah
perasaan suka.
Bernarkah?
Benarkah aku menyukai orang yang tak aku kenal?
Siapa
orang itu? Siapa namanya?
Hmmmmmmmmmmmm....
biarlah hari ini menjadi kejadian yang indah untuk ku ingat.
Semoga
hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna
|
“,
ayoooo... kakak lagi nulis apa ini?”. Kata Lubna merayu
“,
apa sih, dik. Kakak kan biasa nulis diary”. Balas Yumna
“,
iya emang biasa kakak nulis diary. tapi biasanya
kejadian yang special. masak iya hari ini ada yang special. kayakanya biasa aja
deh hari ada di rumah terus. ayo apa itu???”.
“, mau tau aja urusan kakak. sudah kerjain PRnya?”.
“, iiiih... mengalihkan pembicaraan deh. iya sudah. oiya,
kak. ada pelajaran IPA yang gak aku ngerti nih, kak. ajarin aku ya kak?”.
“, okelah... mana bukunya”.
Hari senin adalah hari
yang paling gak disukai para siswa. karena berdiri di lapangan yang panas
berhadapan dengan terik matahari untuk mengikuti upacara bendera. semua siswa
berkumpul di tempatnya masing-masing. Yumna dikagetkan oleh temannya Laura
dengan tangannya memukul pundak Yumna.
“, kok bengong sih. Yumna punya masalah ya?”. kata Laura
“, nggak, kok. aku gak lagi bengong. emang keliatan bengong
ya, laura?”.
“, ya iyalah... biasanya Yumna sering ngeliatan bima kakak
kelas itu”.
“, aku sudah gak tertarik sama bima, laura. hehehe”. yumna
sambil nyengir
ketika laura penasaran. Upacara bendera siap dilaksanakan
setiap siswa diharapkan tenang, tidak berbicara. upacara berjalan dengan
khidmat selama kurang lebih satu jam. semua siswa istrirahat sebelum masuk pada
jam pelajaran.
“, yumna gak lagi suka sama bima?”. kata Laura
“, iya, laura. kenapa?”. jawab yumna tegas
“, yumna, yakin? soalnya bima akhir-akhir ini suka ngeliatin
kamu lhoo”.
“, aku tertarik ke dia. karena dia cakep. gitu aja kok gak
lebih”.
“, teruuuuus? bima gak mau dibuat pacarnya yumna?”.
“, ya nggaklah, laura. aku kan gak boleh pacaran”.
“, jadi selama ini, yumna liatin bima buat apa?”.
“, buat seneng-seneng aja laura. udah deh gak usah bahas
bima. aku mo cerita”.
“, yumna mau cerita apa?”.
sebelum bercerita, yumna pesan bakso 2 dan makan di kantin
sekolah. waktu mau cerita, tiba-tiba budi datang. pria yang disukai Laura. budi
teman SMP Yumna.
“, halo cewek-cewek manis. makan di kantin gak ngajak.
curang.” kata budi
“, salah siapa ngilang waktu upacara dah bubar. benerkan
laura” yumna ke laura
“, iya”. jawab laura kaku
laura dari kelas X
sampai naik kelas XI dia suka sama budi.
meskipun lauran gak pernah cerita-cerita tentang perasaannya ke yumna. tapi
yumna ngerti dilihat dari sikap dia ke budi. kalo ada budi, laura diam seribu
bahasa dengan pipinya yang merah. biasa kulit laura mulus putih bening. gak
kayak yumna yang hitam manis.
“, bang. banksonya satu, disini ya.” kata budi ke abang si
jual bakso
"selamat ya laura”. sambung budi memberikan selamat ke
laura. laura dan yumna heran.
“, selamat apa, budi”. kata laura bertanya
“, kamu kan dapat peringkat 10 besar olimpiade Biologi tahun
ini”.
“, oh ya? alhamdulillah.. makasih ya infonya. laura baru
tau.”
“, waah.. selamat ya laura. aku bangga sekali. tp kok gak
diumumin di upacara tadi ya, bud?”.
“, ya nggak tau lagi. Yumna, nanti kamu ada acara?”.
“, nggak tau ya. emang knp?”. tanya yumna
“, aku pengen ngajak kamu ke pameran lukis nanti sore. bisa
nggak?”.
yumna bingung. laura kan suka banget sama budi. di sisi lain
budi temen SMPnya.
“, waduh.. kayaknya jadwalku padat banget hari ini. deadlineku
ngedit tulisan temen-temenku buat majalah harus selesai nanti, bud. gimana kalo
kamu sama laura aja?”. alasan yumna kepada budi.
laura tersedak mendengar perkataan yumna.
“, kamu gak apa-apa laura?”. tanya budi dan yumna bersamaan
“, iya, gak apa-apa kok temen-temen.” kata laura
“, maaf ya luara. aku gak tau kalo saranku ke budi bikin kamu
shock.” kata yumna
“, kamu sih yumna.. gak nanyak laura dulu mau apa nggak.
emang nya laura mau diajak sama aku”. tanya budi
laura hanya menundukkan kepala. bel berbunyi tanda para siswa
masuk mengikuti pelajaran. tanpa menghiraukan pertanyaan budi laura mengajak
yumna pergi masuk kelas. budi hanya menghelas nafas panjang berharap laura akan
menjawab pertanyaannya.
To be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar