Kamis, 18 September 2014

Skripsi atau Undergraduate Thesis

Skripsi itu adalah perjuangan menulis yang benar-benar harus baku dan super duper teliti. Selain itu harus didukung oleh teori dan penelitian yang terdahulu untuk memperkuat teori yang digunakan. Menurut wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Jadi, setiap Universitas memiliki kaidah yang berbeda-berda yang setiap Mahasiswa harus mengikutinya. 
Secara umum skripsi itu dilaksanakan di semester delapan dan biasanya mengandung beberapa  kandungan (emangnya obat hehehe), seperti gambar di bawah ini :
Sebenarnya skripsi itu akan mudah dilaksanakan jika telah diketahui permasalahan dan solusinya. jika sudah demikian, perbanyaklah bimbingan ke dosen pembimbing agar solusi yang didapat itu dapat dikembangkan dari berbagai sudut, baik judul, bab 1 dan seterusnya. Karena pembimbing itu, meskipun sedikit menyulitkan tetapi sebenarnya beliau-beliau menginginkan selalu banyak membaca-dan-membaca. Agar nanti ketika sudah sidang skripsi, pertanyaan yang diajukan penguji dapat dijawab, setidaknya begitu. Oleh karena itu, kerjakanlah dengan sepenuh hati. 
Memang jika dipikirkan terus menerus dan dibayangkan, skripsi itu sangat sulit. jika dianalogkan, skripsi itu seperti soal hitung-hitungan yang tidak bisa dibayangkan tapi dikerjakan (pengecualian bagi orang-orang yang jenius hehehe). Tetapi, sebenarnya jika sudah dijalani ternyata skripsi itu juga bisa diselesaikan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, insya Allah. Maka dari itu, jangan patah semangat ketika mengerjakan skripsi. Tetap semangat dan jangan lupa berdoa untuk selalu diperlancar. Karena "tiada daya dan upaya selain dari pertolongan Allah". 
Semoga yang belum mengerjakan skripsi dan yang masih menggarap skripsi semoga dipermudah .aamiiin. semoga bermanfaat dan...... :)

Rabu, 17 September 2014

The Hopeful Chapter 7

Yumna sangat bahagia mengetahui rumah pria bersepeda itu yang tidak jauh dari rumahnya dan bonusnya lagi dia telah mengetahui nama pria bersepada itu. Senyumnya yang sangat manis ia tebar disetiap ia mengayuhkan sepedanya menuju rumahnya. Tingkah laku yumna membuat heran ibu dan adiknya yang bertingkah laku aneh. Ia langsung menuju kamar sambil menghidupkan radio acara kesayangannya. kebetulan lagu yang sedang didengar oleh yumna sesuai dengan suasana hatinya sekarang yaitu J-Rock - I'm Follin' in Love. Yumna menyanyikan lagunya sangat menghayati diikuti dengan gerakan tubuhnya
"Kurasakan ku jatuh cinta
Sejak pertama berjumpa
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku
Kau ciptaanNya yang terindah
Yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan ku harapkan engkau tau"

Adik yumna, Lubna ingin sekali merayu dan menanyakan kakaknya yang lagi jatuh cinta. Tapi ia urung melakukannya karena kakaknya tak kan memberi tau. Ibu yumna yang melihat anak sulungnya geleng-geleng kepala sambil tersenyum tanda mengerti. 
Hari demi hari Yumna lalui dengan ceria dan semangat terlebih lagi dengan aktivitas barunya yaitu les privat keberuntungannya. Ia semakin semangat belajar di teras rumahnya setiap pagi dengan secangkir kopi.
Yumna menunggu informasi tanggal ia akan masuk Universitas S melalui program PMDK (Penulusuran Minat Dan Kemampuan). Sahabat yumna¸ laura melanjutkan sekolah di luar negeri yaitu di negara yang diindentikan dengan salah satu iconnya bunga Sakura, Jepang. Laura masuk universitas jepang karena ayahnya mendaftarkannya ke jepang dan kelaurga ayah laura keturunan asli jepang. Nenek dan kakek laura berada disana.
Hubungan laura dan budi saat ini masih berstatus sama yaitu pacaran. Hanya jarak yang memisahkan mereka. Budi bersama yumna masuk universitas yang sama. Namun meski jauh yumna dan budi masih saling memberi kabar lewat sosial media. Saat menikmati secangki rkopi tiba-tiba HP Yumna berdering. Yumna melihat layar Hpnya, Budi menelfonnya. Segera yumna mengangkatnya.
“, Halo, yumna.” Kata budi
“, mmm. Ada apa, bud?”. Tanya yumna sambil menelan minuman yang masih di tenggorokannya
“, senin besok kita masuk ke kampus”. Kata budi singkat
“, oh ya! Pakek baju apa, bud?”tanya yumna lagi
“, olah raga!”. Kata budi malas
“, sungguh, nih?”. Kata yumna serius
“, ya enggaklah, yumna... emang kamu nggak dapet info dari temen yang laen apa?” kata budi kesal
“, idiiih... informan ku itu kan kamu. Lha, ini aku baru tahu dari kamu?” kata yumna
“, makanya jangan pelit-pelit sama pulsa, nelfon siapa kek gitu cari informasi”. Kata budi
“, emangnya kamu nelfon aku mau marahin aku ya?”. Tanya yumna kesel “, kalo nggak mau kasih tahu, ya udah!”. Kata yumna sambil menekan tombol OFF.
Beberapa detik kemudian Budi menelfonnya lagi. Tapi karena kesal, yumna enggan mengangkatnya. Beberapa kali budi menelfon dan memberikan sms “minta maaf”, akhirnya dia mengangkatnya juga.
“, maaf, yumna. Aku tadi ngeselin, aku yang salah. Soalnya aku lagi kesel sama Laura nih, nggak ada kabar dari seminggu ini.” Kata budi merasa bersalah
Yumna diam tanpa kata hanya mendengarkan permintaan maaf budi kepadanya.
“, ngomong dong! Aku minta maaf banget. Sumpah! Peace ya?”.
 Yumna masih tak bersuara
“, ya udah deh kalo gitu. Besok pakek baju hitam putih jam 7 nggak boleh telat. Ya udah.” Kata budi merasa sangat bersalah sambil mengahiri pembicaaran.
Yumna masih kesal kepadanya tapi dia juga sangat kasihan kepasa sahabatanya itu kalau dia sangat menghawatirkan Luara disana. Kemudia yumna mengetik sebuah pesan singkat kepada budi.
“iya,bud. Aku maafin. Tadi aku masih kesel ke kamu makanya aku nggak ngomong. Makasih info-nya”.
*********
Seluruh siswa yang telah menyandang gelar Mahasiswa baru itu berkumpul di lapangan kampus untuk mengikuti acara yang telah diadakan. Yumna dan budi memilih jurusan yang berbeda, yumna masuk jurusan Biologi sedangkan Budi masuk jurusan Olahraga.

Semua mahasiswa baru berkumpul di fakultasnya masing-masing. Acara yang diadakan setiap fakultas bervariasi. Ketika yumna berada di kelas baru dia memiliki teman baru yang nyaman dengannya seorang perempuan lucu dan ceria yang sepertinya sesuai dengan karakter Yumna.  

Selasa, 16 September 2014

The Hopeful Chapter 6

Laura semakin tidak tenang melihat jam yang semakin bergerak cepat. Dia mendengarkan musik instrumen piano yang ia sukai sambil berbaring di kamarnya untuk menenangkan hatinya. Mengingat kembali perkataan yumna waktu silam tentang perasaan dirinya kepada budi.
“, mungkinkah laura jatuh cinta kepada budi”. Kata hati laura
Saking tenangnya pikiran laur hingga dia tak terasa tertidur dengan nyenyaknya. Hingga jam 4 sore telah terlewati hingga hampir jam 5 sore laura baru terbangun.
“, haduh! laura terlambat menemui budi”. Kata laura terburu bersiap-siap
Kira-kira jam 5 lewat laura sampai di pantai. Laura sebelum menghubungi budi, dia melihat budi duduk di pinggir pantai sambil melihat deburan ombak di laut dengan suasana sunset yang indah. Laura menghampiri budi tepat dibelakangnya.
“, budi. Maafkan laura udah telat datengnya.” Kata laura pelan sambil menunduk
Mendengar suara lembut laura dia langsung menoleh kebelakang dan melihat laura merasa bersalah.
“, Laura udah dateng ya. Iya gak apa-apa. Santai aja. Kapan datang?”. Kata budi basa-basi
“, laura baru aja dateng.” Kata laura sambil menunduk
budi berbincang-bincang mengajak laura berjalan menyusuri indahnya pantai di sore hari sambil menikmati indahnya sunset. Dirasa cukup menyenangkan suasananya. Akhirnya budi mengutarakan isi hati budi kepada laura.
“, laura... aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu. Jawab dengan jujur ya?”. Pinta budi dengan tatapan yang serius.
“, iya”. Kata laura seketika itu melihat budi yang tiba-tiba berbeda
“, aku menyukaimu dari pertama aku mengenalmu. Apakah kamu juga punya perasaan yang sama denganku?”. Tanya budi denga tatapan yang sangat dalam dan hati-hati
Laura kaget mendengar perkataan budi. Dia menundukkan kepalanya sambil berkata
“, sepertinya laura juga merasakan yang sama dengan budi.”
“, syukurlah kalo begitu. Aku sangat senang dengan jawabanmu. I Love You”. Kata budi semakin memperjelas perasaannya
“, I Love You Too”. Kata laura malu

****************
Malam harinya yumna melihat indahnya bulan purnama di kamarnya. Ntah apa yang dia pikirkan. Memikirkan akan melanjutkan dimana ia sekolah atau pria yang bersepeda itu. Ternyata dia memikirkan pria bersepeda itu terlihat dicoretan kertas di samping tubuhnya. Ketika menikmati bulan tiba-tiba ada pesan singkat bergetar. Yumna membuka pesan itu dari laura.
“, yumna... budi nyatain perasaannya ke laura. Dia suka sama laura. Dan setelah laura pikir ternyata perasaan aneh ketika bertemu budi itu ternyata perkataan yumna benar laura jatuh cinta kepada budi. Makasih ya, yumna J”.
Mendapat kabar gembira itu yumna langsung membalasnya
            “, slamat ya, laura. Semoga cinta kalian selalu bersemi ^.^”.


Minggu, 19 desember 2009
Dear diary...
Kedua sahabatku mengabadikan hari ini adalah hari yang tak akan terlupan.
Semoga mereka berjodoh.
Sekian lama hilang. Perasaan ini timbul kembali.
Aku benar memimikirkan dia yang tak memikirkanku.
Sungguh sangat membuang-buang waktuku.
Ya sudahlah... rasa yang hadir ini aku anggap sebagai penyegar kehidupanku.
Akan ku buka hatiku untuk yang sedang menungguku.
Universitas S aku akan segera menemuimu. Semangat belajar ’45 dimulai kembali!
Semoga hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna
****************
“, yumna, tadi bu mega nawarin kamu untuk les privat.” Kata ibu yumna
“, les privat apa, bu? Dimana?”. Tanya yumna nyerocos
“, matematika. Katanya nggak jauh dari rumah kita. Trima aja, lumayan buat uang jajan.” Rayu ibu yumna
Yumna berpikir sejenak “, kelas berapa, bu?”tanya yumna lagi
“, katanya masih kelas 3 SD”.
“, ooo... masih kelas 3 SD. Kapan lesnya bisa dimulai?”. tanya yumna semangat
“, lebih lanjutnya kamu ke bu mega aja”. Pinta ibu yumna
Yumna langsung ke rumah bu mega. ternyata lesnya masih bisa dimulai besok sore jam 4.
“, kalo boleh tau rumah anaknya dimana, bu?”.
“, kalo yumna mau ke jalan raya belok kanan ke gang terus ada rumah pertama. Itu rumahnya.” Kata bu mega
Yumna hanya menganggukkan tanda mnegerti.
Keesokan harinya yumna benar-benar belajar matematika kelas 3 SD. Takut dia lupa bagaimana cara menghitung. Jam 4 telah tiba, yumna segara ke rumah anak yang butuh jas pengajar pribadinya. Setelah berkenal dengan sang ibu dan anaknya yang cantik. Yumna baru bisa memulai mengajar indah, nama panggil anak itu.

Sekitar satu jam yumna mengajar. Tiba-tiba ada sosok pria yang sangat ia kenal. Dia adalah pria bersepada itu. Samakin kaku tubuhnya ketika pria itu semakin mengarah kepadanya dan mendekati sang adik. Pria itu hanya tersenyum melihat yumna, membuat yumna semakin beku seperti es. Pria itu pergi meninggalkan ruangan itu dan masuk kedalam kamar.

“, kakak, kok bengong. Ada apa?”. Kata indah menyadarkan pikiran yumna yang melayang entah kemana
“, mmmm.. kakak nggak bengong. Cuma haus.” Kata yumna beralasan sambil minum yang telah disediakan oleh ibu indah sedari tadi “, tadi itu kakaknya indah, ya?”. Tanya yumna kepada indah berhati-hati
“, iya. Kakakku baru aja dateng dari olah raga”.
“, tanya nggak ya siapa namanya.” Kata yumna dalam hati
“, tuh, kan. kakaknya bengong lagi”.
“, kakak nggak lagi bengong. Kakak lagi mikir kayaknya kakak pernah ngeliatin kakakmuuu... eee siapa dah yaaa?” kata yumna pura-pura lupa namanya
“, kak Angga.” Katanya
“, oiya, kakakmu angga.” Kata yumna bahagia

Setelah itu, yumna pamit pulang sambil membawa kabar gembira.

The Hopeful Chapter 5

The Hopeful
Chapter 5

Siang hari sepulang sekolah sampai sore hari laura hanya mengunci dirinya di kamar. Biasanya setiap sore hari dia selalu memainkan musik piano di ruang tamu untuk me-refresh dirinya. Laura termasuk siswa lumayan mampu. Ayah dan ibunya adalah pengusaha, hanya saja laura memang terkenal sederhana dan pemalu. Dia tak pernah menampilkan gaya-gaya layaknya seorang anak pengusaha. Dia sangat jarang berkomunakasi dengan teman-teman sekolahnya. Tak heran jika dia sering menyendiri dan selalu berdua dengan yumna yang notabene adalah siswa yang supel dan sebangku dengannya dari kelas X hingga XII.
Malam harinya laura benar sangat kebingungan mengenai ajakan budi kepadanya. Dia hanya melihat handphone di atas ranjang sedari tadi siang. Terkadang dia mengetik sms sesuatu kepada budi dan terkadang pula menghapusnya.

“, ini saya Laura. Saya usahakan datang jam 4 sore besok.“ pesan singkat itu akhirnya dikirim ke nomor budi. Laura terlihat tegang dan melihat layar handphone terus-menerus. Beberapa menit kemudian budi membalas pesan singkat laura “, Terima kasih. Aku tunggu besok ^^”.
Laura merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya sambil memejamkan mata seperti tidak ada lagi yang dia pikirkan. Saking plongnya, dia lupa makan sedari tadi siang dan langsung tertidur pulas.

****************
Laura membongkar semua pakaian yang ada di lemarinya hanya sekedar mencoba pakaian yang lama ia simpan. Beberapa menit kemudian HP laura berdering dan ternyata dari yumna.
“, halo, laura. Aku ntar lagi ke rumah laura, boleh?”. Tanya yumna
“, oiya, dengan senang hati yumna. Laura tunggu ya”. Kata laura dengan penuh gembira
Rumah yumna dan laura agak jauh sekitar 2 kilometer lamanya ditempuh selama ½ jam dengan kecepatan bersepeda santai kira-kira dengan kecepatan 1.11 m/s. Setelah sampai di rumah laura, yumna telah di suguhkan oleh snack-snack di mejanya. Yumna tak heran dengan kelakuan sahabatnya itu.
“, ngomong-ngomong gimana dengan ajakan budi? Laura udah kasih kabar ke dia?”. Tanya yumna penuh semangat
“, iya, sudah. Yumna ikut ke kamarku yuk. Disini kurang enak” Ajak laura, yumna langsung mengiyakan.
Melihat kamar laura tak seperti biasanya yumna langsung mengerti.
“,  nanti laura pakek baju apa? Hehehe”. Tanya yumna sambil tersenyum
“, laura bingung. Oiya, nanti yumna mau ya ikut laura ke pantai?”. Kata laura penuh harap mengajak yumna
“, waduh! Kalo aku sampek ikut bisa gagal rencana budi”. Kata yumna dalam hati
“, maaf ya, laura. Aku nggak bisa ikut. Soalnya aku ada les privat. Maaf ya” alasan yumna kepada laura
“, oiya tak apa.”
Akhirnya yumna dan laura hanya memadukan baju-baju yang akan dipakai oleh laura nanti. Beberapa jam kemudian sekitar jam 11 yumna pamit pulang. Setelah hampir sampai di kompleks rumah yumna. Tiba-tiba hati yumna berdegub kencang melihat sosok pria bersepeda saling papasan sambil mengendarai sepeda.
Dug --- dug --- dug
“, perasaan ini.... kembali lagi dari sekian lamanya...” kata hati yumna
Sebentar tapi pasti itu seakan sangat lambat. Sosok pria bersepeda itu sangat ia pandang dengan lekat. Sedangkan pria sepeda itu melaju dengan kencangnya seakan mengejar waktu.
“, Kemanakah dia pergi?”. Kata hati yumna sambil melanjutkan arah tujuannya ia pergi.


Senin, 15 September 2014

The Hopefull Chapter 4

Hari minggu yang ditunggu-tunggu yumna dan lubna tlah tiba. Dia benar-benar merindukan ayah dan ibu mereka. Jam 7 pagi tepatnya kedua orang tua mereka datang dengan wajah yang sama yaitu terharu dan senang melihat kedua anaknya yang begitu dirindukan. Mereka bercerita panjang lebar mengenai keseharian lubna dan yumna kepada ibu dan ayahnya. setelah beres-beres rumah, ibu dan ayah yumna pergi ke rumah bu mega untuk silaturrahmi dan memberikan oleh-oleh yang mereka bawa.
Mereka benar-nenar menikmati kebersamaan keluarga tersebut. kegiatan eksttakuler yumna yang begitu padat dari pagi sampai sorepun dia izin tidak masuk dengan bantuan laura. Meskipun setiap setiap 3 bulan sekali selama 2 sampai 3 hari mereka mengunjungi yumna dan lubna. Namun saat-saat yang sebentar itu benar-benar di dokeumntasikan oleh yumna dan lubna seperti berfoto bersama, merekam video, masak dan nyuci bersama bahkan menonton bareng bersama di rumah layaknya seperti di bioskop.
“, ayah bangga pada kalian. Kalian benar-benar adalah semangat ayah”. Kata ayah terharu melihat yumna dan lubna
Ibu tak kalah dengan sang ayah dia juga merangkul kedua anaknya dan berkata
“, ibu, sangat menyanyangi kalian. Setiap hari ibu merindukan kalian. Ibu dan ayah punya kabar gembira untuk kalian”. Kata ibu kepada yumna dan lubna
“, kabar apa, bu?”. Tanya yumna
“, iya, bu. kasih tau”. Kata lubna sambil memegang tangan ibunya
“, ibu pindah tugas disini bersama kalian.” Kata ibu
Mendengar kabar itu yuman dan lubna langsung memeluk ibu dan menangis saking terharunya.
“, alhamdulillah... yumna emang berharap banget ibu bisa di rumah bareng kami. Ayah juga pindah disini, kan?”. Tanya yumna
“, ayah, masih belum waktunya. Tapi, ayah senang sekali ibu bisa bersama kalian disini. Karena udah tiga tahun ayah dan ibu ninggalin kalian. Tapi, kakek dan nenek kalian sering nemuin kalian, kan?” Tanya ayah kepada yumna
“, iya gak sering sih, yah. Tapi kalo udah kesini kakek dan nenek menginap disini 2 sampek 3 minggu gitu. Iya, kan dik”. Tanya yumna kepada aiknya
“, iya, yah. Sungguh, adik seneng banget ibu bisa disini.”
“, tapi, ibu masih mau balik ke kantor ibu bareng ayah. Terus balik lagi untuk ngurus berkas-berkasnya.”
“, udah biasa, ibuku sayang. hehehe”. Jawab yumna sambil terkekeh
Semua tertawa dengan gembira.

************************
Hari berganti hari semua siswa melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Hingga kenaikan kelas rutinitas siswa mungkin akan sedikit berbeda untuk kelas XII atau biasa dipanggil kelas 3 SMA. Yumna telah naik ke kelas XII dan berlanjut hingga detik-detik ujian nasional telah dia rasakan. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan siswa kelas XII. Siswa kelas XII benar sangat santai disekolah.
Jam pelajaran berlangsung, siswa yang aktif belajar masuk ke kelasnya masing-masing. Yumna dan laura tergolong siswa yang telah santai di sekolah. Mereka duduk di taman sambil menikmati makanan snack nya. Tiba-tiba budi menghampiri yumna dan laura. Suasana itu menjadi kaku seketika. Mengingat satu tahun yang lalu ketika kejadian laura yang pingsan itu. Laura benar-benar tidak ingin membahas mengenai hal itu dan mungin itdak ingin mengingatnya. Dan, yumna tidak ingin menguntitnya lagi.
“, laura pergi ke toliet dulu ya”. Kata laura sambil menunduk
“, oiya, laura. Mau diantar?”. Tanya yumna
“, nggak usah kok, yumna. Ntar laura balik lagi keseni”.
“, laura kalo ada kamu sering menghindar ya, bud?”.
“, iya. Padahal aku mau ngobrol sama dia. Hmmmmmmmm”. Kata budi lesu
“, punya ide gak, bud? Jelas banget kalo laura itu suka banget sama kamu, tau! Coba tanyain feeling  aku itu bener apa nggak.”
“, enak aja kamu ngomongnya. Aku nggak beranilah. Idenya sih aku punya, tapi...”.
“, gimana? Gimana? Gimana?”. Cegat yumna bertanya
“, aku pengen sore hari pas sunset  aku ngajak laura ke pantai jalan bareng. Ya udah itu, ngutarain deh.” Kata budi bersemangat
“, mmmm.... ide bagus. gaya keseriusannmu bener terlihat. Aku ngasih saran kamu bilang langsung aja sekarang. Ya basa-basi dulu udah itu langsung ke sasaran. Ntar aku tinggalin kalian berdua ngasih tanda berdiri ngerpiin baju.”
“, ribet amat ngerpiin baju. Aku batuk udah cukup kok.” Kata budi
“, oiya, ide bagus.”
Laura datang menghampiri mereka
“, gimana kabarnya, laura. Udah lama aku nggak ngobrol bareng kamu setelah waktu itu”. Kata budi
“, ya, ampun. Aku bener-bener jadi obat nyamuk disini. Tepat berada di tengah-tengah mereka. Jadi bingung sendiri”. Kata yumna dalam hati
“, iya, laura baik. Budi sehat?”  laura balik tanya
“, alhamdulillah. Khem”. Kata budi memberi tanda kepada yumna
“, oiya. Tadi aku lupa nggak matiin kom-nya perpus pas kesini. Aku tinggal bentar ya laura nggak lama kok. ntar lagi aku kesini lagi. Oke”. Kata yumna kepada laura.
“, iya. Jangan lama-lama, yumna”.           

                                     
Sempat budi dan laura diam tanpa kata. Tiba-tiba ada seekor kupu-kupu menghampiri bunga didepan mereka
“, kupu-kupunya indah, ya?”.
“, iya.” Jawan laura pelan
“, bunga itu indah seperti perempuan, dan harusnya memang seperti itu. Lembut dan harum semerbak dan pada akhirnya kupu-kupu tertarik menghampirinya. Benar ya yang aku omongin, laura hehe” tanya budi sambil tertawa mencairkan suasana
“, iya, benar”. Semakin malu laura mendengar kata-kata budi tersebut
“, laura?”. Panggil budi
“, iya”. Jawab laura sambil menundukkan kepalanya
“, bisa ngeliatin aku bentar. Sebentar aja”. Pinta budi kepada laura
Laura benar-benar melihat budi dengan pipi yang merona ketika itu.
“, aku pengen ngajak jalan bareng kamu ke pantai hari minggu, besok jam 4. Laura mau, kan?”. pinta budi serius
Laura benar-benar kaget, dia hanya diam.
“, oke. Mungkin laura nggak bisa ngejawab sekarang. Aku tunggu kabar kamu nanti. Aku tinggal ya. Ntar lagi yumna dateng kok. Bilangin yumna aku pulang duluan.” Kata budi benar-benar serius
Laura hanya menganggukkan kepala tanda mengiyakan perkataanya. Beberapa menit kemudian yumna dateng menghampiri laura.
“, budi mana laura?”. Tanya yumna
Laura hanya diam dan termenung. Yumna memukul pelan lengannya dan bertanya
“, laura baik-baik aja?”
“, iya, laura baik. Yumna, budi ngajakin aku jalan. Gimana?”. Kata laura memberanikan diri
“, oh ya! kapan katanya?”.
“, besok.”
“, besok!” kata yumna dalam  hati “, nggak besok juga kali, bud”.
“, jadinya gimana yumna?” tanya laura
“, ya itu terserah laura. Punya nomor HP nya budi?”. Tanya yumna
“, nggak, punya.”
“ okelah. Aku kirimin nomernya. Ntar kalo ada apa-apa laura bisa langsung hubungin budi.” kata yumna penuh semangah ;) 


The Hopeful Chapter 3

Ketika itu teman-teman sekelas yumna bertanya keadaan laura. Karena laura masih kaget jadinya pertanyaan-pertanyaan itu yumna jawab.
“, temen-temen... sepertinya laura perlu istirahat deh karena kayaknya dia pusing. Udah dulu ya temen-temen.”
“,tapi kayaknya tadi baik-baik aja deh. Ntar lagi bu nuri dateng. ”
“, ya bilang aja, laura sakit gitu. Oke”. Kata yumna. Keadaan laura semakin pucat pasi, dia gak berbicara sedikit pun kepada yumna. Tapi yumna sangat mengerti laura keadaannya memang sangat lemah. Saat yumna dan laura akan keluar kelas, tiba-tiba ibu nuri datang.
“, lho.. laura kenapa?” tanya ibu nuri
“, laura gak enak badan, bu. Izin ya bu”. Jawab yumna terburu-buru
“, oiya...”
Yumna dan laura menyeberangi lapangan untuk menuju UKS. Tiba-tiba bola basket menuju ke arah mereka berdua. Namun, malangnya laura yang terkena bola basket tersebut. Pelaku yang melempar bola itu ternyata adalah budi. Melihat laura pingsan terkena lemparan bolanya, budi segera menghampiri mereka dan membawa laura ke UKS.
“, kamu gimana sih, bud. Kok gak hati-hati lempar bolanya”. Kata yumna kesel
“, ya mana aku tau, yumna. Kalo bolanya salah arah. Lagian ngapain juga kalian keluar kelas waktu pergantian jam pelajaran?”. Jawab budi tak mau kalah
“, budi.... bukannya minta maaf, malah membela diri sendiri. Ya itu gara-gara kamu aku keluar kelas”. Makin kesel yumna membalas
Mendengar pernyataan yumna, budi kaget membelakkan matanya.”, apa?! Karena aku”.
“, iya karena kamu. Puas udah bikin laura menderita dua kali”.
“, dua kali?!”. Makin aneh lagi budi mendengarnya, “ maksudnya apa sih, yumna? Sumpah aku bener nggak ngerti?”. Lanjut budi bertanya
“iya, dua kali. Lagian kamu juga waktu pergantian jam pelajaran main basket.”
“, udah-udah.. jangan mengalihkan pembicaraan. Maksudnya apa tuh pernyataan dua kali?”. Tanya budi
“, laura cerita tentang jalan-jalan bareng kamu. Dia seneng banget rasanya jalan bareng kamu ampek semangat gitu deh ceritanya. Ya aku bilang ke Luara kalo dia lagi jatuh cinta sama budi. Egh... malah kaget setengah mati. Kayak ketemu hantu, udah gitu teriak kaget bilang APA sambil berdiri. Ya aku bawa dia ke UKS biar tenang pikirannya. Aku tau laura.. kalo dia nggak ngomong apa-apa tandanya dia mikir setengah mati tentang pernyataan yang dia pikirkan itu. Eh.. malah kenak jedot bola basket, udah itu aktornya yang bikin laura kayak gitu kamu lagi. Kenapa nggak siapa gitu? Hmmm”. Cerita yumna nyerocos
“, kamu juga sih, yumna. Ngapain kamu bilang jatuh cinta ke aku.” budi bengong
“, ya ela, bud. Emang aku nggak tau apa kalo laura suka kamu dari kelas X. Kamu juga punya perasaaan sama deh kayaknya.” Jawab yumna
Budi hanya diam saja sambil memperhatikan laura yang tengah berbaring di ruang UKS.
“, menurut aku nih, bud. Kamu utarakan aja kalo kamu pengen jadi cowoknya. Mumpung laura nggak kegaet orang laen lho. Soalnya banyak banget yang suka laura.” Rayu yumna
“, kalo udah waktunya tepat. Bantuin aku ya.” Pinta budi
“, oke. Dengan senang hati”.

*************************

Setiap sorenya yumna sangat rajin membersihkan rumah dan halaman rumahnya. Karena ayah dan ibunya akan datang minggu-minggu ini. Tidak hanya itu, dia juga ingin melihat pria bersepada yang menarik hati yumna. Tak jarang yumna sering duduk di teras rumah sambil sambil belajar dan terlihat seperti menunggu sesuatu di balik jendela.
“, akhir-akhir ini, kakak seneng banget ya belajar di luar?”. Tiba-tiba lubna bertanya membangunkan lamunan kakaknya
“, iya, dik. Mmm.. Lebih santai aja”. Jawab yumna ragu
“, oo gitu.. oiya, kakak udah makan?” tanya lubna lagi seakan dia ingin mengobrol dengan sang kakak yang akhir-akhir ini sibuk
“, belum, mungkin ntar malem. Adik mau makan ya?” tanya yumna yang megerti naluri seorang kakak kepada sang adik.
“, udah, kak tadi. Kebetulan tadi siang bu mega ngasi nasi ikan, kakak.” Jawab lubna
“, alhamdulillah. Bu mega baik banget ya, dik. Kita jadi nggak enak sama bu mega. Tiap hari ada aja yang mo dikasi ke kita.”
“, iya, kak. Tapi yya gimana lagi kak. Ayah sama ibu telfon kalo mau harui minggu insya Allah udah nyampek rumah kak.”
“, oh ya! Senengnya. Yuk, kita telfon ibu, kakak punya ide”. Ajak yumna kepada lubna
Lubna hanya mengiyakan apa kata kakaknya meski dia pengen tau ide sang kakak untuk apa. Yumna segera menekan tombol telfon rumah dan menelfon ibunya. Setelah menelfon ternyata tidak angkat. Akhirnya yumna mengirim sms ke perihal ide yang dia punya. Ide tersebut adalah untuk membalas kebaikan bu mega yang dermawan itu, dengan cara harus membelikan oleh-oleh yang banyak untuk bu mega. lubna yang punya rasa penasaran yang tinggi akhirnya pun bertanya perihal ide kakaknya itu.Bu mega adalah tetangga depan rumah yang sangat baik. Dia keterunan asli jawa terlihat dari logat dia berbicara. Ayah dan ibu memang selalu menitipkan kedua anaknya kepada bu mega untuk menjaganya.

Jumat, 15 februari 2008
Dear diary...
Aku merindukanya...
Dia menghilang...
Tak ada lagi yang dapat mendebarkan jantungku...
Haruskah aku melupakan dia yang tak ku kenal???Dan tak mungkin mengenalku...
Biarlah aku nikmati rasa yang hadir ini yang tak lain adalah nikmat dari Sang Maha Esa.
Semoga hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna