Ketika
itu teman-teman sekelas yumna bertanya keadaan laura. Karena laura masih kaget
jadinya pertanyaan-pertanyaan itu yumna jawab.
“,
temen-temen... sepertinya laura perlu istirahat deh karena kayaknya dia pusing.
Udah dulu ya temen-temen.”
“,tapi
kayaknya tadi baik-baik aja deh. Ntar lagi bu nuri dateng. ”
“,
ya bilang aja, laura sakit gitu. Oke”. Kata yumna. Keadaan laura semakin pucat
pasi, dia gak berbicara sedikit pun kepada yumna. Tapi yumna sangat mengerti
laura keadaannya memang sangat lemah. Saat yumna dan laura akan keluar kelas,
tiba-tiba ibu nuri datang.
“,
lho.. laura kenapa?” tanya ibu nuri
“,
laura gak enak badan, bu. Izin ya bu”. Jawab yumna terburu-buru
“,
oiya...”
Yumna
dan laura menyeberangi lapangan untuk menuju UKS. Tiba-tiba bola basket menuju
ke arah mereka berdua. Namun, malangnya laura yang terkena bola basket
tersebut. Pelaku yang melempar bola itu ternyata adalah budi. Melihat laura
pingsan terkena lemparan bolanya, budi segera menghampiri mereka dan membawa
laura ke UKS.
“,
kamu gimana sih, bud. Kok gak hati-hati lempar bolanya”. Kata yumna kesel
“,
ya mana aku tau, yumna. Kalo bolanya salah arah. Lagian ngapain juga kalian
keluar kelas waktu pergantian jam pelajaran?”. Jawab budi tak mau kalah
“,
budi.... bukannya minta maaf, malah membela diri sendiri. Ya itu gara-gara kamu
aku keluar kelas”. Makin kesel yumna membalas
Mendengar
pernyataan yumna, budi kaget membelakkan matanya.”, apa?! Karena aku”.
“,
iya karena kamu. Puas udah bikin laura menderita dua kali”.
“,
dua kali?!”. Makin aneh lagi budi mendengarnya, “ maksudnya apa sih, yumna?
Sumpah aku bener nggak ngerti?”. Lanjut budi bertanya
“iya,
dua kali. Lagian kamu juga waktu pergantian jam pelajaran main basket.”
“,
udah-udah.. jangan mengalihkan pembicaraan. Maksudnya apa tuh pernyataan dua
kali?”. Tanya budi
“,
laura cerita tentang jalan-jalan bareng kamu. Dia seneng banget rasanya jalan
bareng kamu ampek semangat gitu deh ceritanya. Ya aku bilang ke Luara kalo dia lagi
jatuh cinta sama budi. Egh... malah kaget setengah mati. Kayak ketemu hantu,
udah gitu teriak kaget bilang APA sambil berdiri. Ya aku bawa dia ke UKS biar
tenang pikirannya. Aku tau laura.. kalo dia nggak ngomong apa-apa tandanya dia
mikir setengah mati tentang pernyataan yang dia pikirkan itu. Eh.. malah kenak jedot
bola basket, udah itu aktornya yang bikin laura kayak gitu kamu lagi. Kenapa
nggak siapa gitu? Hmmm”. Cerita yumna nyerocos
“,
kamu juga sih, yumna. Ngapain kamu bilang jatuh cinta ke aku.” budi bengong
“,
ya ela, bud. Emang aku nggak tau apa kalo laura suka kamu dari kelas X. Kamu
juga punya perasaaan sama deh kayaknya.” Jawab yumna
Budi
hanya diam saja sambil memperhatikan laura yang tengah berbaring di ruang UKS.
“,
menurut aku nih, bud. Kamu utarakan aja kalo kamu pengen jadi cowoknya. Mumpung
laura nggak kegaet orang laen lho. Soalnya banyak banget yang suka laura.” Rayu
yumna
“,
kalo udah waktunya tepat. Bantuin aku ya.” Pinta budi
“,
oke. Dengan senang hati”.
*************************
Setiap sorenya yumna sangat rajin membersihkan
rumah dan halaman rumahnya. Karena ayah dan ibunya akan datang minggu-minggu
ini. Tidak hanya itu, dia juga ingin melihat pria bersepada yang menarik hati
yumna. Tak jarang yumna sering duduk di teras rumah sambil sambil belajar dan
terlihat seperti menunggu sesuatu di balik jendela.
“, akhir-akhir ini, kakak seneng banget
ya belajar di luar?”. Tiba-tiba lubna bertanya membangunkan lamunan kakaknya
“, iya, dik. Mmm.. Lebih santai aja”.
Jawab yumna ragu
“, oo gitu.. oiya, kakak udah makan?”
tanya lubna lagi seakan dia ingin mengobrol dengan sang kakak yang akhir-akhir
ini sibuk
“, belum, mungkin ntar malem. Adik mau
makan ya?” tanya yumna yang megerti naluri seorang kakak kepada sang adik.
“, udah, kak tadi. Kebetulan tadi siang
bu mega ngasi nasi ikan, kakak.” Jawab lubna
“, alhamdulillah. Bu mega baik banget
ya, dik. Kita jadi nggak enak sama bu mega. Tiap hari ada aja yang mo dikasi ke
kita.”
“, iya, kak. Tapi yya gimana lagi kak.
Ayah sama ibu telfon kalo mau harui minggu insya Allah udah nyampek rumah kak.”
“, oh ya! Senengnya. Yuk, kita telfon
ibu, kakak punya ide”. Ajak yumna kepada lubna
Lubna
hanya mengiyakan apa kata kakaknya meski dia pengen tau ide sang kakak untuk
apa. Yumna segera menekan tombol telfon rumah dan menelfon ibunya. Setelah
menelfon ternyata tidak angkat. Akhirnya yumna mengirim sms ke perihal ide yang
dia punya. Ide tersebut adalah untuk membalas kebaikan bu mega yang dermawan
itu, dengan cara harus membelikan oleh-oleh yang banyak untuk bu mega. lubna yang
punya rasa penasaran yang tinggi akhirnya pun bertanya perihal ide kakaknya
itu.Bu mega adalah tetangga depan rumah yang sangat baik. Dia keterunan asli
jawa terlihat dari logat dia berbicara. Ayah dan ibu memang selalu menitipkan
kedua anaknya kepada bu mega untuk menjaganya.
|
Jumat,
15 februari 2008
|
Dear
diary...
Aku
merindukanya...
Dia
menghilang...
Tak
ada lagi yang dapat mendebarkan jantungku...
Haruskah
aku melupakan dia yang tak ku kenal???Dan tak mungkin mengenalku...
Biarlah
aku nikmati rasa yang hadir ini yang tak lain adalah nikmat dari Sang Maha
Esa.
Semoga
hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar