Selasa, 02 September 2014

The Hopeful Chapter 2

Sore hari di hari senin sangat membuat yumna kelelahan. Dia sangat sibuk di sekolah, maklum yumna adalah OSIS + editor majalah tahunan di sekolahnya. Yumna pulang ke rumahnya diantar oleh teman yang searah dari rumah yumna. Sebelum yumna masuk rumah, yumna bertemu dengan pria bersepada yang membuatnya sangat ketakutan. Hanya sedetik dia melihat pria bersepada yang tak dia kenal, yumna salah tingkah seketika itu juga dia memalingkan wajahnya dan masuk ke dalam rumah.
“, aduuuuh.... sumpah... aku deg-degan banget”. Kata yumna sambil memejamkan mata
“, ayoo.. kakak lagi deg-degan kenapa ini yaaa?”. Tanya lubna ingin tau.
“, Masya Allah... bikin kaget aja sih, dik. Gak ada urusan sama adik. Mau tau aja sih urusannya kakak, gak boleh yaaa”. Jawab yumna
“, kenapa, kak? Adik kan pengen tau”. Tanya lubna sedih
“, okelah.. kalo adikku pengen tau. Yuk, Adik ikut ke kamar kakak dulu. Kakak capek banget hari ini.”
“, baik, kak”. Kata lubna penuh semangat
Tiba-tiba lubna mengambilkan segelas air sejuk untuk yumna. Melihat adiknya yang begitu pengertian yumna semakin sayang keapa lubna.
“, Alhamdulillah... tau banget deh kalo kakak lagi haus banget. Makasih ya adikku”. Puji yumna kepada adikknya lubna
“, sama-sama, kakak. Jadi, gimana kak?”. Tanya lubna ingin tau tentang pertnyaannya tadi
“, adikku sayang... setiap orang itu punya rahasia. Terkadang rahasia itu boleh diceritakan atau tidak, tergantung orang yang punya rahasia.”
“, kenapa rahasia kakak gak diceritakan ke adik?”.
“, karena masih belum waktunya, dik.”
“, waktunya kapan, kak?”. Tanya lubna semakin penasaran
“, kapan? Nah... terkadang pertanyaan itu gak harus semua gurunya yang menjawab. Guru memberikan PR untuk mereka mencari sendiri agar lebih nyata jawabannya hehehehe”. Jawab yumna dengan senangnya. Lubna semakin penasaran.
“, udah dulu ya, dik. Kakak mau mandi dulu”. Lanjut yumna. “,oiya.. Ayah ato ibu gak nelfon, adik?”. Tanya yumna
“, nelfon. Tapi nanti aja deh, adik kasi tau. Kakak mandi aja dulu”.
“, okelah, adikku sayang. Hehehehe”.  (pasti adik penasaran deh) katanya di dalam hati sambil tertawa.
Kring – kring – kring bunyi telfon rumah yumna berdering. Jam telah menunjukkan 10 malam, yumna besiap-siap tidur. (siapa ya nelfon malem-malem gini? Angkat apa nggak ya?) kata Yumna di dalam hati. Yumna ingat perkataan ayahnya dari lubna.
“, adik... bilang ke kakak harus lebih hati-hati lagi jagain rumah. Ayah dan ibu seminggu lagi balik ke rumah”.
Tanpa banyak pikir lagi, yumna angkat telfon.
“, assalamualaikum.“ kata yumna
“, walaikumsalam, yumna. Ini aku Laura”.
“, Masya Allah.. ternyata itu kamu, Laura. Ada apa ya laura malem-malem gini nelfon?”. Tanya yumna penasaran
“, aku mau sms yumna gak punya pulsa. Maaf ya.”
“, iya gak apa-apa.”
“, Laura hari ini seneng banget yumna. Tadi sebelum pulang sekolah laura pulang duluan. Aku pikir-pikir lagi, laura mau diajak budi”.
“, Oh yaa.... bagus deh kalo gitu. Terus-terus-terus?”.
“, ya aku pikir-pikir lagi. Aku harus nelfon yumna buat minta maaf soalnya gak bilang dulu ke Yumna”. Kata Laura merasa bersalah
“, Subhanallah... gitu aja minta maaf. Laura kayak gak kenal aku aja deh. Terus tadi sore kamu jalan bareng budi?”. Tanya yumna
“, mmmmm.... aku cerita besok aja ya.. laura takut ketauan orang rumah”. Jawab Luara
“, ooo...iyaiyaiya”.
Mereka mengakhiri pembicaraan. Yumna membuka buku hariannya sambil menyalakan HP mendengarkan radio dengan programnya “Heart to Heart”.

Senin, 30 januari 2008
Dear diary....
Hari ini aku melihat pria bersepada itu lagi. Aku takut melihatnya tapi aku ingin mengenalnya.
Siapa dia? Apakah yang aku rasakan, dia juga merasakannya?
Ya Rabb... lindungi kami dari godaan syetan yang terkutuk.
Semoga hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna
Penyiar yang yumna suka sekarang lagi menyiarkan program “Heart to Heart”. Tema yang diangkat yaitu apa itu persaaan takut. Yumna sangat suka kepada penyiar itu dia bernama Valentino. Dia sangat disukai para pendengarnya karena lucu, lagu yang diputar selalu update sesuai dengan waktu dan suasananya, dan suaranya memiliki khas tersendiri. Tak heran, kalau yumna tidak terlepaskan dari siaran radio yang diasiarkan oleh Valentino. Setiap sore dan malam dengan jadwal Valentino ia dengar dan terkadang yumna joint via sms untuk sekedar merequest lagu.
Pelajaran pertama dimulai dengan penuh serius dan penuh dengan tantangan mengerjaan soal di LKS. Terkadang pelajaran ini sangat melelahkan pikiran dan tenaga karena setiap soal yang di kerjakan LKS, guru akan menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan dan saling cek n recek. Jadi, memalukan kalau tidak bisa mengerjakan, soalnya guru setelah menerangkan bertanya kepada semua siswa ngerti apa nggak nya hehehe. Tidak hanya itu, guru matematika yumna alias bapak Jufri melatih siswa untuk belajar mandiri, setiap siswa harus mengerjakan sendiri meskipun satu bangku. Beliau mondar-mandir setiap harinya seperti Ulangan tiap hari gitu deh. Bel berbunyi peralihan jam pelajaran.
“, jangan lupa kerjakan PR nya. Siswa – siswa yang belum maju sekarang siap-siap pelajaran selanjutnya bapak panggil”. Kata pak jufri tegas
“, Insya Allah.. bapak”. Kata semua siswa
“, yaaaah.... namaku gak disebut tadi. Pelajaran tadi kan gak terlalu sulit.” Kata yumna lesu
“, kan masih belum tuntas bab nya, yumna.”
“, kayak gak tau pak jufri aja kamu, laura. Biasanya kan kalo para siswa banyak yang paham. Terus udah dijadiin PR besoknya pasti pindah bab deh,huuuf. Trigonometri, laura.” Kata yumna sambil garuk-garuk kepala meskipun gak ada yg gatel.
 Semua bersiap-siap mengeluarkan pelajaran berikutnya yaitu biologi.
“, oiya.. katanya laura mau cerita?”. Tanya yumna kepada laura
“, iya... oiya, laura inget-inget lagi kemaren yumna mau cerita juga deh kayaknya”. Laura berbalik tanya
“, ooo... iya iya... aku jatuh cinta, laura hehehe”. Kata yumna sambil nyengir
“, sungguh? Sama siapa?”. Tanya laura penasaran
“, itu dia aku gak tau siapa dia. Kayaknya, aku jatuh cinta pada pandangan pertama deh”. Jawab yumna serius
Mendengar perkataan yumna, laura langsung tertawa.
“, laura kok ketawa, sih. Ada yang lucu?”.
“, bahasanya tuh, cinta pada pandangan pertama hehehe. Gimana ceritanya yumna suka sama orang tidak dikenal?”.
“, haduuuh.... yumna lagi males yang mo cerita.”
“, hmmm... yumna marah sama laura ya. Laura minta maaf yaaa...”
“, nggk kok laura. Emang sih aku cewek yang aneh mungkin, soalnya aku suka sama seseorang yang gak dikenal”.
“, nggak juga, yumna. Ya sudah. Laura yang gantiin ceritanya ya.”
“, iya.” Kata yumna lesu
“, aku jalan sama budi kemaren sore, ketemu di pameran lukis. Ternyata budi keren, yumna”.
“, oh ya?”.
“, iya. Budi perhatian sama laura. Padahal laura gak bilang kalo dah capek jalan, budi tiba-tiba ngajak duduk, yumna. Laura seneeeeng banget.” Laura bercerita sambil berbunga-bunga
“, waaah... kayaknya laura jatuh cinta deh sama budi”.
“, apa?!!!!”. Laura kaget saking kagetnya dia berdiri.
“, ngapain ampek teriak-teriak gitu laura. Duduk dong malu diliatin temen-temen”. Ajak yumna pelan.
Ternyata benar perkataan yumna, semua teman-teman sekelas menghampiri yumna dan laura. Bertanya kenapa laura sampai seperti itu. Laura yang benar-benar pemalu semakin malu diliatin teman-temannya.


To be continue

Senin, 01 September 2014

The Hopeful


“, Lubna... sekarang giliranmu bersih-bersih dapur ya? Kakak giliran bersih-bersih rumah.” Kata Yumna kepada adiknya.
“, aduh....kak. kenapa gag skalian kakak aja yang bersih. Lubna kan lagi sibuk nih ngerjakan PR sekolah.” Sahut Lubna
“, e e e... adikku mau belajar malas ya? Gag bisa itu dong. Kakak juga banyak PR dari sekolah. Tapi Gag lupa tuh sama kewajiban seorang anak di rumah. Cepat gih ke dapur.”
“, iya deh kak....“ Kata Lubna dengan letihnya.
Sore itu, tinggallah seorang kakak dan adik berdua di rumah. Yumna semakin semangat bersih-bersih rumah di temani dengan alunan musik arabic dari Maher Zain yang begitu merdu. Ketika yumna membuang sampah tiba-tiba ada dua orang pria melihat lapangan di dekat rumah yumna. Kebetulan rumah yumna dekat dengan lapangan tersebut. tak sengaja yumna mendengarkan perbincangan kedua pria tersebut.
“, lihatlah, dik.. sampah berserakan di lapangan ini membuat pemandangan yang tidak bagus. udah itu baunya tidak sedap.” Kata seorang pria
Pria yang satunya lagi menggunakan sepeda hanya dengan menjawab senyuman. Yumna melihat pria bersepada itu dan saling memandang. Yumna merasa ada yang aneh di hatinya ketika melihat mata pria bersepada itu. Tidak banyak pikir, yumna langsung menundukkan pandangannya dan segera masuk ke dalam rumahnya.
“,Astaghfirullah.... ada apa denganku ini.” Kata Yumna di dalam hati.
Malam harinya setelah mengerjakan PR di sekolah, yumna menulis di buku harianya.

Minggu, 29 januari 2008
dear diary...
tadi sore aku melihat sosok pria yang membuat jantungku berdetak cepat. Perasaanku malu untuk melihatnya kembali. Perasaaan ini tak pernah ku rasakan sebelumnya. Tapi, berdasarkan buku yang pernah aku baca, perasaan itu adalah perasaan suka.
Bernarkah? Benarkah aku menyukai orang yang tak aku kenal?
Siapa orang itu? Siapa namanya?
Hmmmmmmmmmmmm.... biarlah hari ini menjadi kejadian yang indah untuk ku ingat.
Semoga hari ini setiap langkahku di ridhoi oleh Allah. Aamiiin.
Yumna

“, ayoooo... kakak lagi nulis apa ini?”. Kata Lubna merayu
“, apa sih, dik. Kakak kan biasa nulis diary”. Balas Yumna
“, iya emang biasa kakak nulis diary. tapi biasanya kejadian yang special. masak iya hari ini ada yang special. kayakanya biasa aja deh hari ada di rumah terus. ayo apa itu???”.
“, mau tau aja urusan kakak. sudah kerjain PRnya?”.
“, iiiih... mengalihkan pembicaraan deh. iya sudah. oiya, kak. ada pelajaran IPA yang gak aku ngerti nih, kak. ajarin aku ya kak?”.
“, okelah... mana bukunya”.
Hari senin adalah hari yang paling gak disukai para siswa. karena berdiri di lapangan yang panas berhadapan dengan terik matahari untuk mengikuti upacara bendera. semua siswa berkumpul di tempatnya masing-masing. Yumna dikagetkan oleh temannya Laura dengan tangannya memukul pundak Yumna.
“, kok bengong sih. Yumna punya masalah ya?”. kata Laura
“, nggak, kok. aku gak lagi bengong. emang keliatan bengong ya, laura?”.
“, ya iyalah... biasanya Yumna sering ngeliatan bima kakak kelas itu”.
“, aku sudah gak tertarik sama bima, laura. hehehe”. yumna sambil nyengir
ketika laura penasaran. Upacara bendera siap dilaksanakan setiap siswa diharapkan tenang, tidak berbicara. upacara berjalan dengan khidmat selama kurang lebih satu jam. semua siswa istrirahat sebelum masuk pada jam pelajaran.
“, yumna gak lagi suka sama bima?”. kata Laura
“, iya, laura. kenapa?”. jawab yumna tegas
“, yumna, yakin? soalnya bima akhir-akhir ini suka ngeliatin kamu lhoo”.
“, aku tertarik ke dia. karena dia cakep. gitu aja kok gak lebih”.
“, teruuuuus? bima gak mau dibuat pacarnya yumna?”.
“, ya nggaklah, laura. aku kan gak boleh pacaran”.
“, jadi selama ini, yumna liatin bima buat apa?”.
“, buat seneng-seneng aja laura. udah deh gak usah bahas bima. aku mo cerita”.
“, yumna mau cerita apa?”.
sebelum bercerita, yumna pesan bakso 2 dan makan di kantin sekolah. waktu mau cerita, tiba-tiba budi datang. pria yang disukai Laura. budi teman SMP Yumna.
“, halo cewek-cewek manis. makan di kantin gak ngajak. curang.” kata budi
“, salah siapa ngilang waktu upacara dah bubar. benerkan laura”  yumna ke laura
“, iya”. jawab laura kaku
laura dari kelas X sampai  naik kelas XI dia suka sama budi. meskipun lauran gak pernah cerita-cerita tentang perasaannya ke yumna. tapi yumna ngerti dilihat dari sikap dia ke budi. kalo ada budi, laura diam seribu bahasa dengan pipinya yang merah. biasa kulit laura mulus putih bening. gak kayak yumna yang hitam manis.
“, bang. banksonya satu, disini ya.” kata budi ke abang si jual bakso
"selamat ya laura”. sambung budi memberikan selamat ke laura. laura dan yumna heran.
“, selamat apa, budi”. kata laura bertanya
“, kamu kan dapat peringkat 10 besar olimpiade Biologi tahun ini”.
“, oh ya? alhamdulillah.. makasih ya infonya. laura baru tau.”
“, waah.. selamat ya laura. aku bangga sekali. tp kok gak diumumin di upacara tadi ya, bud?”.
“, ya nggak tau lagi. Yumna, nanti kamu ada acara?”.
“, nggak tau ya. emang knp?”. tanya yumna
“, aku pengen ngajak kamu ke pameran lukis nanti sore. bisa nggak?”.
yumna bingung. laura kan suka banget sama budi. di sisi lain budi temen SMPnya.
“, waduh.. kayaknya jadwalku padat banget hari ini. deadlineku ngedit tulisan temen-temenku buat majalah harus selesai nanti, bud. gimana kalo kamu sama laura aja?”. alasan yumna kepada budi.
laura tersedak mendengar perkataan yumna.
“, kamu gak apa-apa laura?”. tanya budi dan yumna bersamaan
“, iya, gak apa-apa kok temen-temen.” kata laura
“, maaf ya luara. aku gak tau kalo saranku ke budi bikin kamu shock.” kata yumna
“, kamu sih yumna.. gak nanyak laura dulu mau apa nggak. emang nya laura mau diajak sama aku”. tanya budi
laura hanya menundukkan kepala. bel berbunyi tanda para siswa masuk mengikuti pelajaran. tanpa menghiraukan pertanyaan budi laura mengajak yumna pergi masuk kelas. budi hanya menghelas nafas panjang berharap laura akan menjawab pertanyaannya.

To be continue