Senin, 15 September 2014

The Hopefull Chapter 4

Hari minggu yang ditunggu-tunggu yumna dan lubna tlah tiba. Dia benar-benar merindukan ayah dan ibu mereka. Jam 7 pagi tepatnya kedua orang tua mereka datang dengan wajah yang sama yaitu terharu dan senang melihat kedua anaknya yang begitu dirindukan. Mereka bercerita panjang lebar mengenai keseharian lubna dan yumna kepada ibu dan ayahnya. setelah beres-beres rumah, ibu dan ayah yumna pergi ke rumah bu mega untuk silaturrahmi dan memberikan oleh-oleh yang mereka bawa.
Mereka benar-nenar menikmati kebersamaan keluarga tersebut. kegiatan eksttakuler yumna yang begitu padat dari pagi sampai sorepun dia izin tidak masuk dengan bantuan laura. Meskipun setiap setiap 3 bulan sekali selama 2 sampai 3 hari mereka mengunjungi yumna dan lubna. Namun saat-saat yang sebentar itu benar-benar di dokeumntasikan oleh yumna dan lubna seperti berfoto bersama, merekam video, masak dan nyuci bersama bahkan menonton bareng bersama di rumah layaknya seperti di bioskop.
“, ayah bangga pada kalian. Kalian benar-benar adalah semangat ayah”. Kata ayah terharu melihat yumna dan lubna
Ibu tak kalah dengan sang ayah dia juga merangkul kedua anaknya dan berkata
“, ibu, sangat menyanyangi kalian. Setiap hari ibu merindukan kalian. Ibu dan ayah punya kabar gembira untuk kalian”. Kata ibu kepada yumna dan lubna
“, kabar apa, bu?”. Tanya yumna
“, iya, bu. kasih tau”. Kata lubna sambil memegang tangan ibunya
“, ibu pindah tugas disini bersama kalian.” Kata ibu
Mendengar kabar itu yuman dan lubna langsung memeluk ibu dan menangis saking terharunya.
“, alhamdulillah... yumna emang berharap banget ibu bisa di rumah bareng kami. Ayah juga pindah disini, kan?”. Tanya yumna
“, ayah, masih belum waktunya. Tapi, ayah senang sekali ibu bisa bersama kalian disini. Karena udah tiga tahun ayah dan ibu ninggalin kalian. Tapi, kakek dan nenek kalian sering nemuin kalian, kan?” Tanya ayah kepada yumna
“, iya gak sering sih, yah. Tapi kalo udah kesini kakek dan nenek menginap disini 2 sampek 3 minggu gitu. Iya, kan dik”. Tanya yumna kepada aiknya
“, iya, yah. Sungguh, adik seneng banget ibu bisa disini.”
“, tapi, ibu masih mau balik ke kantor ibu bareng ayah. Terus balik lagi untuk ngurus berkas-berkasnya.”
“, udah biasa, ibuku sayang. hehehe”. Jawab yumna sambil terkekeh
Semua tertawa dengan gembira.

************************
Hari berganti hari semua siswa melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Hingga kenaikan kelas rutinitas siswa mungkin akan sedikit berbeda untuk kelas XII atau biasa dipanggil kelas 3 SMA. Yumna telah naik ke kelas XII dan berlanjut hingga detik-detik ujian nasional telah dia rasakan. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan siswa kelas XII. Siswa kelas XII benar sangat santai disekolah.
Jam pelajaran berlangsung, siswa yang aktif belajar masuk ke kelasnya masing-masing. Yumna dan laura tergolong siswa yang telah santai di sekolah. Mereka duduk di taman sambil menikmati makanan snack nya. Tiba-tiba budi menghampiri yumna dan laura. Suasana itu menjadi kaku seketika. Mengingat satu tahun yang lalu ketika kejadian laura yang pingsan itu. Laura benar-benar tidak ingin membahas mengenai hal itu dan mungin itdak ingin mengingatnya. Dan, yumna tidak ingin menguntitnya lagi.
“, laura pergi ke toliet dulu ya”. Kata laura sambil menunduk
“, oiya, laura. Mau diantar?”. Tanya yumna
“, nggak usah kok, yumna. Ntar laura balik lagi keseni”.
“, laura kalo ada kamu sering menghindar ya, bud?”.
“, iya. Padahal aku mau ngobrol sama dia. Hmmmmmmmm”. Kata budi lesu
“, punya ide gak, bud? Jelas banget kalo laura itu suka banget sama kamu, tau! Coba tanyain feeling  aku itu bener apa nggak.”
“, enak aja kamu ngomongnya. Aku nggak beranilah. Idenya sih aku punya, tapi...”.
“, gimana? Gimana? Gimana?”. Cegat yumna bertanya
“, aku pengen sore hari pas sunset  aku ngajak laura ke pantai jalan bareng. Ya udah itu, ngutarain deh.” Kata budi bersemangat
“, mmmm.... ide bagus. gaya keseriusannmu bener terlihat. Aku ngasih saran kamu bilang langsung aja sekarang. Ya basa-basi dulu udah itu langsung ke sasaran. Ntar aku tinggalin kalian berdua ngasih tanda berdiri ngerpiin baju.”
“, ribet amat ngerpiin baju. Aku batuk udah cukup kok.” Kata budi
“, oiya, ide bagus.”
Laura datang menghampiri mereka
“, gimana kabarnya, laura. Udah lama aku nggak ngobrol bareng kamu setelah waktu itu”. Kata budi
“, ya, ampun. Aku bener-bener jadi obat nyamuk disini. Tepat berada di tengah-tengah mereka. Jadi bingung sendiri”. Kata yumna dalam hati
“, iya, laura baik. Budi sehat?”  laura balik tanya
“, alhamdulillah. Khem”. Kata budi memberi tanda kepada yumna
“, oiya. Tadi aku lupa nggak matiin kom-nya perpus pas kesini. Aku tinggal bentar ya laura nggak lama kok. ntar lagi aku kesini lagi. Oke”. Kata yumna kepada laura.
“, iya. Jangan lama-lama, yumna”.           

                                     
Sempat budi dan laura diam tanpa kata. Tiba-tiba ada seekor kupu-kupu menghampiri bunga didepan mereka
“, kupu-kupunya indah, ya?”.
“, iya.” Jawan laura pelan
“, bunga itu indah seperti perempuan, dan harusnya memang seperti itu. Lembut dan harum semerbak dan pada akhirnya kupu-kupu tertarik menghampirinya. Benar ya yang aku omongin, laura hehe” tanya budi sambil tertawa mencairkan suasana
“, iya, benar”. Semakin malu laura mendengar kata-kata budi tersebut
“, laura?”. Panggil budi
“, iya”. Jawab laura sambil menundukkan kepalanya
“, bisa ngeliatin aku bentar. Sebentar aja”. Pinta budi kepada laura
Laura benar-benar melihat budi dengan pipi yang merona ketika itu.
“, aku pengen ngajak jalan bareng kamu ke pantai hari minggu, besok jam 4. Laura mau, kan?”. pinta budi serius
Laura benar-benar kaget, dia hanya diam.
“, oke. Mungkin laura nggak bisa ngejawab sekarang. Aku tunggu kabar kamu nanti. Aku tinggal ya. Ntar lagi yumna dateng kok. Bilangin yumna aku pulang duluan.” Kata budi benar-benar serius
Laura hanya menganggukkan kepala tanda mengiyakan perkataanya. Beberapa menit kemudian yumna dateng menghampiri laura.
“, budi mana laura?”. Tanya yumna
Laura hanya diam dan termenung. Yumna memukul pelan lengannya dan bertanya
“, laura baik-baik aja?”
“, iya, laura baik. Yumna, budi ngajakin aku jalan. Gimana?”. Kata laura memberanikan diri
“, oh ya! kapan katanya?”.
“, besok.”
“, besok!” kata yumna dalam  hati “, nggak besok juga kali, bud”.
“, jadinya gimana yumna?” tanya laura
“, ya itu terserah laura. Punya nomor HP nya budi?”. Tanya yumna
“, nggak, punya.”
“ okelah. Aku kirimin nomernya. Ntar kalo ada apa-apa laura bisa langsung hubungin budi.” kata yumna penuh semangah ;) 


2 komentar:

  1. masih bnyak kalimat yg gak jelas ping, tpi aku tau maksudnya. pengulangan kalimat terlalu banyak n kurang bervariasi. banyak bahasa yg tdk baku di luar percakapan, klo di dalam percakapan bnyak yg gak baku gakmasalah. perbanyak kosa kata n baca buku seperti novel atau cerpen, klo km memang tertarik utk bikin cerpen. klo di fb coba carifanspage tulisan pena tata, disana bagus2 nada beberapa yg di filmkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ooo iya2 meng... makasi atas sarannya ya...
      iya meng aku masih belajar nulis hehehe... ternyata sulit cari bahasa yg tdk baku di luar percakapan tapi aku usahain...

      Hapus